#jogsajuara–SMAN 1 Jogonalan memiliki lingkungan yang asri dan sejuk karena dihiasi pepohonan rindang dan berbagai tanaman penyejuk. Di bagian depan SMAN 1 Jogonalan ada lapangan utama yang terdapat berbagai jenis pohon yang di tanam yang menambah suasana lingkungan SMAN 1 Jogonalan semakin nyaman dan menyenangkan. Di setiap depan ruang kelas juga terdapat tanaman penyejuk ruangan.
Namun salah satu dampak lingkungan sekolah yang banyak ditanami pepohonan tentunya akan meninggalkan sampah – sampah, seperti daun, ranting maupun rumput yang terus tumbuh secara liar. Disisi lain pertumbuhan cabang tanaman yang terus meninggi atau menyamping juga perlu dilakukan pemangkasan sehingga menambah sampah hijau yang semakin menggunung. Dan hal itu terus berulang.
Melihat hal tersebut, dalam kegiatan P5 di SMAN 1 Jogonalanyang bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Tema Trash to Treasure : Sustainable lifestyle for better future berinisiatif untuk membuat pupuk kompos dari sisa sampah hijauan daun dan rumput liar supaya yang tadinya hanya dibuang percuma menjadi banyak manfaat yakni sebagai pupuk yang akan dikembalikan lagi ke lahan pertanian. Kompos sendiri merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama. Proses pembuatan pupuk kompos juga membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama sekitar satu bulan untuk fermentasi. Kegiatan itu diharapkan dapat memotivasi bapak/ibu guru dan siswa SMAN 1 Jogonalan agar peduli lingkungan, menambah pengetahuan serta keterampilan dan menyelesaikan permasalahan sampah di lingkungan SMAN 1 Jogonalan.
Saat proses pembuatan pupuk kompos berlangsung, peserta didik SMAN 1 Jogonalan bekerja secara berkelompok dengan bergotong royong , berkolaborasi, berkomunikasi, dan mengemukakan ide/solusi yang di miliki. Bapak/ibu guru membimbing dan mengarahkan apa yang harus dilakukan peserta didiknya. Sebelum proses dilakukan peserta didik mencari literatur tentang proses pembuatan pupuk kompos di internet atau melihat video prosesnya melalui LMS SMAN 1 Jogonalan, lalu mereka mempraktekkannya. Jadi dalam kegiatan mendaur ulang sampah menjadi kompos, dapat mendidik peserta didik menjadi mandiri, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab kepada pekerjaanya sampai tuntas.
Ketika kita bercocok tanam atau membuat kebun sederhana, tentu kita juga perlu bertanggung jawab untuk merawat dan menyuburkan tanaman yang kita tanam tersebut. Nah, pupuk yang sudah kita buat akan digunakan untuk tamanisasi yaitu penanaman dan perawatan tanaman di lingkungan SMAN 1 Jogonalan. Selain hemat, membuat pupuk kompos juga lebih ramah lingkungan dibanding pupuk kimia yang dijual di pasaran.