STUDI LAPANGAN KEBUMIAN SISWA KELAS X di BIKK LIPI KARANGSAMBUNG (8 – 10 Januari 2019)
Pengembangan diri peserta didik merupakan upaya membantu perkembangan peserta didik agar mereka dapat berkembang sesuai dengan potensi masing-masing melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, minat, kondisi dan perkembanganya. Pengembangan diri juga merupakan pengembangan aspek-aspek kepribadian.
Pengembangan diri menurut Hery adalah aktifitas mengajari diri sendiri dengan hal-hal yang baik, yang perpotensi mendorong diri untuk mengaktualisasikan potensi. Menurut Singgih, perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Perkembangan juga merupakan suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar.
Dalam dunia pendidikan, pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan ini merupakan upaya pembentukan watak peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan konseling berkenaan dengan masalah-masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir. Pengembangan diri juga dilaksanakan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didiknya secara optimal, yaitu menjadi manusia yang mampu menata diri dan menjawab berbagai tantangan baik dirinya sendiri maupun lingkunganya secara adaptif dan konstruktif di keluarga atau masyarakat.
Menurut Sudirman, pengembangan diri adalah usaha untuk mengembangkan minat dan bakat kreatifitas peserta didik. tanpa pengembangan diri, maka bisa jadi minat atau bakat seseorang akan hilang dan tidak berkembang sehingga perlu diadakan program khusus untuk mengembangkan potensi peserta didik.
SMA Negeri 1 Jogonalan sebagai Institusi Pendidikan memiliki 2 (dua) tanggungjawab dalam pengembangan diri siswa. Pertama, Pengembangan diri dalam bidang akademik yang dilakukan melalui kegiatan tutorial, studi lapangan, pengenalan kegiatan pembelajaran di Perguruan Tinggi, dll. Kedua, Pengembangan diri bidang non akademik yang dilakukan melalui pembiasaan penerapanan nilai – nilai positif dalam kehidupan di sekolah, ekstra kurikuler, dll.
Studi lapangan merupakan suatu kegiatan kokurikuler akademik perlu dilakukan sebagai upaya internalisasi dan penguatan materi – materi akademik dalam bidang kerja dan atau kehidupan. Studi lapangan akan memberikan pematangan terapan kompetensi akademik dalam teori dan praktek. Dengan berprinsip mengintegrasikan ranah kognitif dan keterampilan SMA N 1 Jogonalan membuat program OUTDOOR SESSION bagi seluruh jenjang mulai kelas X s.d. kelas XI dengan konsentrasi materi yang berbeda.
TUJUAN KEGIATAN