Pada Hari Kamis, 20 Maret 2025, SMA Negeri 1 Jogonalan sukses melaksanakan kegiatan Aktualisasi Kepramukaan sebagai bagian dari pembentukan karakter peserta didik yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan sosial. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dari berbagai latar belakang agama dengan semangat kebersamaan, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Bapak Robertus Susanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jogonalan, dalam sambutannya Bapak Robertus Susanto, S.Pd memberikan motivasi kepada seluruh peserta. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan kegiatan keagamaan yang sesuai dengan keyakinan masing-masing, di bawah pendampingan pembina agama masing-masing.
Bagi Peserta Didik yang beragama Islam
Siswa kelas X, XI, dan XII yang beragama Islam mengikuti kegiatan pesantren kilat yang dilaksanakan selama sehari penuh di sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman sekaligus memperkuat keimanan dan karakter peserta didik. Dengan berbagai aktivitas yang telah dirancang secara khusus, para siswa memperoleh pengalaman spiritual yang berkesan dan edukatif. Pesantren kilat ini menjadi bagian dari rangkaian program keagamaan di bulan Ramadhan, yang senantiasa ditekankan sebagai momen untuk memperdalam makna ibadah dan berbagi kebaikan.
Kegiatan Pesantren Kilat dimulai dengan pelaksanaan Sholat Dhuha berjamaah yang diikuti oleh seluruh siswa Muslim dengan penuh kekhusyukan. Acara ini dipimpin oleh Bapak Marfa’i Abdusshomad yang memberikan panduan sekaligus motivasi rohani untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setelah Sholat Dhuha, kegiatan dilanjutkan dengan dzikir bersama, di mana para siswa diajak untuk merenungi makna kehidupan, bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, dan memperkuat keimanan mereka melalui lantunan doa yang penuh makna.
Untuk menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat di kalangan siswa, berbagai lomba menarik diadakan, seperti lomba Dai yang mengasah kemampuan berbicara dengan tema-tema Islami, lomba Qashash Islamic yang menguji kreativitas siswa dalam bercerita, lomba CCAI (Cerdas Cermat Agama Islam) yang menantang kemampuan pengetahuan agama, hingga lomba Adzan untuk melatih seni dan tata cara melantunkan panggilan salat dengan benar. Sementara itu, siswa yang tidak mengikuti lomba tetap mendapatkan pengalaman edukatif melalui kegiatan nonton bareng (nobar) film Islami di kelas masing-masing, yang dirancang untuk memberikan pesan moral dan inspirasi.
Setelah melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah, kegiatan utama dilanjutkan dengan pengajian Nuzulul Qur’an yang menghadirkan pembicara inspiratif, Bapak Suroso. Beliau menyampaikan ceramah yang menggugah hati, membahas makna Nuzulul Qur’an, dan memberikan pandangan tentang bagaimana Al-Qur’an dapat menjadi pedoman hidup. Acara ini semakin semarak dengan kehadiran Hadroh SMA N 1 Jogonalan yang turut mempersembahkan penampilan religi, menambah suasana spiritual yang mendalam bagi seluruh peserta.
Selain itu, siswa juga melaksanakan aktualisasi nilai kepramukaan dengan berbagi zakat kepada warga sekolah yang kurang mampu. Dalam semangat keadilan dan kepedulian, kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan sekaligus memperkuat nilai-nilai religius dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbagi zakat, siswa tidak hanya menanamkan rasa empati tetapi juga mempraktikkan tanggung jawab sosial yang menjadi bagian dari prinsip kepramukaan dan kehidupan beragama. Atmosfer kebaikan ini semakin mempererat solidaritas di antara seluruh peserta kegiatan. Dengan rangkaian kegiatan yang begitu kaya akan nilai-nilai keislaman ini, diharapkan para siswa dapat memetik pelajaran dan semakin termotivasi untuk menjadi individu yang berakhlak mulia dan berprestasi.
Bagi Peserta Didik yang beragama Kristen
Peserta didik yang beragama Kristen di SMAN 1 Jogonalan memulai kegiatan dengan doa bersama yang berlangsung di Aula Serbaguna sekolah. Suasana khidmat dan penuh rasa syukur menyelimuti acara tersebut, menjadi momen refleksi mendalam bagi para siswa untuk memperkuat hubungan spiritual mereka. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keimanan sekaligus membangun kebersamaan di antara seluruh peserta. Melalui doa bersama ini, diharapkan siswa dapat semakin memahami pentingnya hubungan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Bhakti Sosial yang dilakukan di SLB Cita Mulia Kasih, Klaten. Dalam kegiatan ini, para siswa berkesempatan untuk berbagi kasih dan memberikan bantuan kepada teman-teman yang berkebutuhan khusus, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai empati dan kepedulian terhadap sesama.
Bagi peserta didik yang beragama Katolik
Para siswa Katolik SMAN 1 Jogonalan melaksanakan kegiatan ziarah di Goa Maria Sendang Sriningsih. Acara ini diawali dengan kegiatan bersih-bersih di sekitar lingkungan Goa, sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap lingkungan dan penguatan rasa kebersamaan. Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai kesadaran sosial kepada para siswa.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama di Goa Maria, di mana para siswa merenungkan makna kehidupan dan memperdalam hubungan spiritual mereka. Acara ini mencapai puncaknya dengan pelaksanaan Rosario bersama, sebuah doa yang khidmat dan mendalam untuk memohon bimbingan, kekuatan, dan kedamaian dalam menjalani kehidupan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman spiritual yang bermakna sekaligus memperkokoh iman para siswa.
Bagi peserta didik yang beragama Hindu
Siswa yang beragama Hindu di SMAN 1 Jogonalan memulai kegiatan mereka dengan doa bersama yang dilaksanakan di Pura Genta Bhuana Sakti. Doa ini menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Hyang Widhi, sekaligus mempertebal keyakinan dan ketenangan batin mereka.
Setelah menyelesaikan doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan Bhakti Sosial berupa pemberian bantuan kepada TK dan PAUD yang berada di sekitar area Pura. Melalui kegiatan ini, para siswa menunjukkan kepedulian mereka terhadap dunia pendidikan anak-anak usia dini, sekaligus mempraktikkan nilai-nilai kebaikan dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan siswa untuk berbagi, tetapi juga mempererat hubungan dengan komunitas setempat, menjadikan aksi mereka sebagai inspirasi nyata dari nilai kepramukaan yang mereka aktualisasikan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh siswa mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari, menjunjung tinggi toleransi, dan memperkuat rasa empati terhadap sesama. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus berbuat baik dan menjadi individu yang berkarakter unggul!